Riak Gadis Lembayung

oleh Redaktur Photos Speak

Hidup tanpa ditemani dengan kehadiran sang ayah, membuat Gayatri menjalani hidup dengan keheningan.

Rasa rindu yang tidak terbalas dari sosok ayah yang meninggalkan Gayatri pasca perceraian dengan ibunya, justru memudarkan rasa kasih yang dimilikinya.

Gayatri memegang gambar ilustrasi perceraian kedua orang tuanya pada kertas yang telah ia remas sebelumnya karena kesal.

Panic attack yang kerap ia alami merupakan dampak dari gangguan mental yang ia derita.

Make up, membantu Gayatri untuk menghilangkan panic attack yang dialaminya.

Make up, membantu Gayatri untuk menghilangkan panic attack yang dialaminya.

Gayatri memperlihatkan obat-obatan yang harus ia konsumsi setelah di diagnosis oleh dokter ahli mental mengalami Bipolar dan Borderline Personality Disorder (BPD).

Gayatri bangkit dari keterpurukannya, ia ingin berbagi pengalamannya menghadapi gangguan mental yang ia alami, karena ia ingin membantu banyak orang yang mengalami hal yang sama dengan dirinya.

Gayatri Berharap menemukan sosok pasangan yang dapat menggantikan sosok ayah yang sering ia rindukan kasih sayangnya.

Riak Gadis Lembayung

oleh Redaktur Photos Speak

oleh Fajri Aulia Satori

Perpisahan kedua orang tua tentunya menyisakan luka bagi masing-masing individu yang mengalaminya. Hal yang sama dialami Gayatri yang menjadi saksi atas perpisahan orang tuanya.

“Umurku masih dua tahun saat kedua orang tuaku berpisah. Tinggal bersama Ibu dan Nenekku, dan tidak pernah merasa mendapat kasih sayang dari sosok ayah” kata Gayatri sambil menghela napas dalam untuk kembali menceritakan kejadian yang sudah ia kubur dalam dirinya.

Tak pernah terbayangkan oleh Gayatri bahwa pengalaman pahit tersebut akan berdampak buruk terhadap kesehatan mental Gayatri. Seiring beranjak dewasa Gayatri kerap mendapati kejanggalan pada beberapa perilaku yang membuatnya kembali teringat pada trauma dan kebencian dari pengalam pahit Gayatri saat masih kecil.

“Ketika aku merasa diriku yang lain muncul ketika pengalaman pahit itu recall kembali dalam pikiranku, aku tak bisa berpikir jernih. Tapi, satu hal setelah itu yang membuat diriku kembali tenang adalah bermake up,” ujar Gayatri sambil tersenyum tipis.

Di usianya kini yang menginjak bangku perguruan tinggi. Ia memberanikan dirinya untuk konsultasi kepada dokter ahli mental. Ia pun didiagnosis mengalami gangguan bipolar dan Borderline Personality Disorder (BPD) atau sering disebut kepribadian ambang yang mempengaruhi cara berpikir seseorang mengenai dirinya sendiri dan orang lain.

“Sesukar apapun kejadian di hari ini, matahari akan tetap terbit di hari esok” kata-kata itu yang terus membuatnya kuat dan berjuang untuk sembuh. Ia mulai berdamai dengan dirinya sendiri dan ingin menebar kebaikan dari pengalaman yang ia alami karena ia percaya suatu hari nanti akan ada sosok pasangan yang menerima ia sepenuh hati.

 

 

*Photostory ini dibuat dalam rangka Pajang Karya anggota baru yang berjudul “Ruang Juang”. Photostory ini telah dipamerkan pada tanggal 15-18 November di Aula B Gedung Student Centre UIN Bandung.