Derana Hujan

oleh Redaktur Photos Speak

Hujan memandangi foto masa kecilnya bersama ibunya. Ia tumbuh bersama kedua orangtua yang memiliki pola asuh otoriter.

Hujan menggelengkan kepala diantara dinding gelap dan terang, kebingungan yang ia rasakan kerap menemani Hujan dalam kesehariannya.

Kesenangan Hujan untuk membaca buku, membantu dirinya dalam memperjuangkan mimpi dan ambisinya.

Lelah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi Hujan dalam kondisi pola asuh keras/otoriterdari orang tuanya.

Sekumpulan sertifikat, piagam dan medali menandakan bahwa Hujan berhasil menggapai beberapa mimpinya.

Banyak mimpi yang ingin Hujan gapai, namun terhalang izin orangtua.

Zat antidepresan dalam secangkir kopi dapat meringankan beban yang Hujan tanggung.

Pasangan adalah satu-satunya tempat dimana Hujan menumpahkan semua perasaannya.

Lampu usang yang memberikan cahaya di ruang yang gelap. Meski tumbuh dalam pola asuh keras/otoriter, Hujan menyadari bahwa sayang kedua orang tuanya tidak akan ada yang menandingi.

Derana Hujan

oleh Redaktur Photos Speak

oleh Muhammad Zaki Fauzi

Hujan, anak pertama dari kedua orangtua berpola asuh keras. Strict Parents atau pola asuh orang tua otoriter adalah pola asuh yang menekankan pada kedisiplinan dan kesempurnaan yang harus dimiliki anak. Dampak dari pola asuh otoriter atau strictparents ini adalah anak menjadi tidak percaya diri, mudah gugup, kesulitan mengatur emosi dan mengambil keputusan. Beberapa dari dampak tersebut dapat dirasakan Hujan semasa pertumbuhannya. Ia kerap mengalami kebingungan dalam menentukan keputusan hingga saat ini.

Meskipun demikian, ia memiliki mimpi dan ambisi yang tinggi. Belajar dan mencoba hal baru untuk dapat diakui di lingkungannya, atau hanya sekedar melarikan diri dari tekanannya di rumah. Tekanan inilah yang tak jarang membuat Hujan merasa lelah akan keadaan. Dengan semua bekal yang ia persiapkan, ia dapat menggapai beberapa mimpinya. Sayang, tak semua mimpi dapat ia gapai karena sulitnya mendapatkan izin dari orangtuanya.

Secangkir kopi hangat dengan semua kandungan antidepresannya membantunya untukmeringankan sedikit beban atas tekanan di hidupnya, karena ia tak bisa menceritakan hal ini kepada banyak orang. Baginya cukup orang-orang tertentu yang mengetahui kisahnya. Salah satu orang yang ia rasa tepat adalah pacarnya , tempat menuangkan semua keluh kesahnya.

Diluar semua keadaan ini, ia menyadari satu hal. Ia tetap bersyukur atas anugerah Tuhan dengan dikaruniai orangtua dengan pola asuh demikian. Karena dibalik semua perlakuan orangtua atas dirinya, tak terlepas dari rasa kasih sayang dan harapan agar anaknya mendapatkan yang terbaik.

 

*Photostory ini dibuat dalam rangka Pajang Karya anggota baru yang berjudul “Ruang Juang”. Photostory ini telah dipamerkan pada tanggal 15-18 November di Aula B Gedung Student Centre UIN Bandung.