Produksi Al-Quran Braille di Bandung

Pekerja memproduksi Al-Qur'an Braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat, Senin (3/3/2025). Al-Qur'an Braille yang dicetak menggunakan mesin cetak Thomson, satu-satunya mesin yang masih beroperasi di Indonesia, mencetak sebanyak 30 set Al-Qur'an Braille untuk Balai Pustaka Jakarta pada bulan suci Ramadan tahun 2025. PHOTOSSPEAK/Claudio Pramana.

Pekerja memproduksi Al-Qur'an Braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat, Senin (3/3/2025). Al-Qur'an Braille yang dicetak menggunakan mesin cetak Thomson, satu-satunya mesin yang masih beroperasi di Indonesia, mencetak sebanyak 30 set Al-Qur'an Braille untuk Balai Pustaka Jakarta pada bulan suci Ramadan tahun 2025. PHOTOSSPEAK/Claudio Pramana.

Pekerja menyelesaikan pembuatan cetakan Al Quran braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat, Senin (3/3/2025). Al Quran braille yang dicetak menggunakan mesin cetak Thomson, satu-satunya mesin yang masih beroperasi di Indonesia tersebut mencetak sebanyak 30 set Al Quran braille untuk Balai Pustaka Jakarta pada Bulan Suci Ramadan tahun ini. PHOTOSSPEAK/Claudio Pramana.

Pekerja memeriksa lembaran Al Quran Braille yang telah selesai di produksi di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat, Senin (3/3/2025). Al Quran braille yang dicetak menggunakan mesin cetak Thomson, satu-satunya mesin yang masih beroperasi di Indonesia tersebut mencetak sebanyak 30 set Al Quran braille untuk Balai Pustaka Jakarta pada Bulan Suci Ramadan tahun ini. PHOTOSSPEAK/Claudio Pramana.

Pekerja menyelesaikan pembuatan cetakan Al Quran braille di Percetakan Yayasan Penyantun Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat, Senin (3/3/2025). Al Quran braille yang dicetak menggunakan mesin cetak Thomson, satu-satunya mesin yang masih beroperasi di Indonesia tersebut mencetak sebanyak 30 set Al Quran braille untuk Balai Pustaka Jakarta pada Bulan Suci Ramadan tahun ini. PHOTOSSPEAK/Claudio Pramana.





Photographer
Redaktur Photos Speak
Photo’s Speak adalah komunitas fotografi jurnalistik yang lahir dari keresahan sejumlah mahasiswa karena ditebangnya pohon-pohon rindang yang ada di Kampus UIN Sunan Gunung Djati.